Bali memliki andil besar pada pencapaian devisa negara dari bidang pariwisata. Bahkan juga, di tahun 2019 Bali menyumbangkan 29 % dari keseluruhan akseptasi Nasional. Sayang, pandemi wabah Corona atau Covid-19 yang menempa seluruh negara memberi imbas yang berarti pada pariwisata, terutamanya di Bali.
Tentu saja perbaikan perekonomian dari bidang pariwisata tidak dapat cuman mengharap dari tangan pemerintahan saja. Ini juga sebagai landasan alasan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) untuk ikut serta menolong pemercepatan perbaikan perekonomian Nasional.
SILABIS atau Bersilahturahmi Usaha sebagai jadwal teratur dari ISMI di tahun ini diselenggarakan di Bali 20-22 November 2020.
“Kini saatnya kita memikir bagaimana Bali bisa selekasnya bangun dari kemerosotan. Roda ekonomi warga kembali lagi berputar-putar dan pariwisata Bali kembali lagi bisa berperan untuk akseptasi devisa negara,” tutur Samsul B. Ibrahim sebagai Ketua Panitia SILABIS kesebelas yang memegang Wakil Sekjen ISMI sektor EKAPALIH (Ekonomi Pariwisata dan Lingkungan Hidup).
Ditambahkannya, bergeraknya pariwisata Bali bisa menjadi lokomotif untuk wilayah pariwisata lain di Indonesia.
ISMI yang dipimpin putra pertama Presiden ketiga RI BJ Habibie, DR Ing. Ilham Habibie, MBA dan dibuat oleh empat organisasi bungkusyarakatan besar di Indonesia, yakni Nahdatul Ulama, Muhammadyah, MUI dan ICMI sekarang ini mempunyai visi untuk mengembalikan geliat pariwisata dan selaku andil pada kebangunan ekonomi di tengah-tengah wabah Covid-19 yang lagi menempa.
Samsul B. Ibrahim yang Ketua Himpunan Pebisnis Nahdiyin (HPN) DKI Jakarta menambah, bila SILABIS kesebelas di Bali kesempatan ini berjalan sepanjang 3 hari.
“Seputar 250 peserta yang terbagi dalam 25 korwil ISMI yang menyebar di Indonesia akan ikut rasakan persiapan pariwisata Bali dalam menyongsong pelancong dengan ide new normal yang mengaplikasikan prosedur kesehatan,” ucapnya.
Untuk fasilitas, SILABIS kesebelas ini pilih Melia Bali Indonesia, hotel bintang 5 dikawasan ITDC Nusa Dua.
“Melia Bali sudah siap menyongsong geliatnya pariwisata Bali di zaman ganti laris sekarang ini dengan memprioritaskan prosedur kesehatan aktivitas memiliki sifat MICE seperti SILABIS ini dapat terselenggara,” lebih Frida Zuther sebagai Guest Pengalaman Director Melia Bali.
“Kedatangan beberapa saudagar se-Indonesia ini bisa menjadi stimulasi untuk ekonomi lokal Bali di tengah-tengah wabah ini. Disamping itu diinginkan peristiwa ini jadi gelaran share ekonomi inovatif antara beberapa anggota dan paling penting aktivitas ini dapat tarik beberapa saudagar muslim untuk melakukan investasi di Bali,” papar Drs H. Masrur Makmur, Ketua ISMI Bali.
Masuk babak new normal, kota-kota di Indonesia yang kurva masalah Corona condong agak miring akan dipersiapkan. Diantaranya new normal pariwisata di Bali akan dipersiapkan oleh Kemenparekraf.